Ambivert

Sometimes I like to think about how weird I’m. Gue ini sebenernya punya kepribadian apa? Gue merasa, I can express my feelings and share the happiness to other…but beside that, I can’t accommodate mine. Likeeee lo ngerti gak? Kayak lo itu bisa sharing kebahagian ke orang lain, cerita-cerita menarik ataupun motivasi ke orang, tapi lo sendiri ga mampu memotivasi diri lo. 

Gue juga merasa punya satu sifat yang unik but I think it was good tho… Gue bisa menyerap sifat orang lain, just like a sponge whoever person next to me, whoever person that I frequently talk with, whoever person that I frequently share with…gue bisa berubah menjadi almost “dia”.

Apa gue gak punya karakter?

And this night I overthink about that, in 02:57 am I discover that I might be Ambivert. Seseorang yang punya dua sisi kepribadian. Dan itu benar.

I might be a social animal, that ice breaking person, or maybe the joker at my community. But sometimes that thing reduce my energy. Don’t get me wrong, tapi gue capek loh. Sometimes I wish people not seeing me. 

Akhir-akhir ini gue sadar, kalau kita gak bisa terlalu dekat dengan orang-orang. I mean a had a lots of friend. Most of time kemana-mana gue pasti ketemu orang yang gue kenal. Di tempat kerja pun gue kenal banyak orang, gak di kampung gak di luar kota. But not all of them is the true friends—event the closest one. They are the same : they can stab me from behind. 

Someone that I think one of my closest one aja baru-baru ini ngomong kalau she is not. “Kita kan ga sedekat itu” and now I’m seeing she post a status saying bad things about me. Nyinyir aja sih, tapi jadinya bener, because the closest one don’t stab each other.

As and ambivert, maybe gue harus kurangin porsi extrovert gue. Karna once kita terlalu ramah ke orang lain, rasa segan mereka udah hilang—from strangers become friends. Dan tidak semua mesti menjadi teman lo. From friends become close friend. Dan tidak semua bisa diberikan kepercayaan itu. Oh poor Punol, she thinks everyone has a good heart ‘till her bloods runs out.

I wish I know it early, to make my circle small, and absorbing their ‘good’ side with no after taste.

Champagne Supernova

I wrote this things for a reason, so you all can sit there in this hurt. I even can’t remember when was the day I flying in Supernova Sky? I think my wings had broken from the last day he told me about Betrayal. 

I walk out 

I walk alone, not in a wing, not in one wing, I walk alone without anything. And it always be that way. 

I had a speech, I’m speechless. I had a joke, and the punchline was me.

How many special people change? How many lives are livin’ strange? This damn November flush just hit different. Cause people believe that they’re gonna get away from the summer….but you and I, we live and die.

You won’t remember all my Champagne Problems anyway…but someday you will find me, caught me beneath the landslide in a champagne supernova. 

The Era's Tour Movie

Just finish watching The Era's Tour in theater yesterday. Bagi gue TS bukan hanya seorang idola, tapi juga role model. She just a definition of hardworker girl, she chasing her dream since 17yo, She even standing alone on her feet when her conflict with kadar-shit-an happend. 

Gue masih ingat bagaimana TS hilang dari peredaran, memilih untuk diam while everyone around the world mocking her and naming her Snake. Padahal, faktanya gak begitu tetapi dia rela mengalah dan diam, she postponed the album to make a new masterpiece to slap her rivals.

Memang the best revenge is being more greatful and shine brighter.  

Gue juga gak lupa kasus dimana seluruh master rekamannya -- herrrrrrrrrr voiceeeeeeeee di juallllllllll oleh Scooter Braun sehingga akhirnya TS gaboleh nyanyikan lagu-lagu lamanya, TS juga bahkan tidak mendapatkan royalti dari streaming lagu-lagunya. Tau gak dia ngapain, TS malah merekam ulang lagu-lagunya dan mengemasnya kembali menjadi album Taylor Version.

Is there any reason not to loving her?

GADA COY

TS was perfect. A mature girl with a mastermind. She kill them with kindness and that's the point. Bold that quote in the red underline. 

Dear mbak Taylor, makasi ya sudah menjadi role model di hidupnya mbak Punol.

Cucumber

Its funny how life can turn and spinning so beautifully when u trust in every step u take. I’ve been in that damn situation and now i feel thankfully by survived safely. 

Just thankyou my self, for making “your” own rainbow after big storm. I finally realized that its just me and always only me who can take “me” out of the storm.

….

And sometimes of course, I need something that makes me happy too like buying anything that i've never been dreaming of or simply just eating a cucumber. 

Again, life can be so easily if you want to :)

Cheers for many things ahead, pnl. You deserve to be happy.

Sebuah utas tanpa jawaban

 

Bagaimana bisa diantara ribuan warna, orang bisa sama-sama memilih hijau?

Bagaimana bisa diantara banyaknya tujuan, orang bisa sama-sama memilih bercerita?

Bagaimana bisa diantara jutaan kemungkinan, hanya kita yang terpilih?

Jika ada tempat lain kenapa harus di sana?

Jika ada kesempatan lain kenapa bukan kesempatanku?

Selalu bertanya dalam sebuah situasi, yang hadir tanpa membawa maksud.
Hanya kecewa dan sebuah pengharapan manja yang tak terpenuhi mungkin menjadi akhir utas tanpa jawab ini. Marilah menjadi bijaksana dalam segala kebetulan ini.

Sky

 

Langit, jangan bilang siapa-siapa ya kalau aku sering menangis di tempat ini.

Jangan bilang siapa-siapa kalau aku sering menuntut mu untuk menghapus air mata ini.
Jangan bilang siapa-siapa tentang bahasa yang kita punya. Ingat, hanya kita yang mengerti. Okay

Kemarin Bulan, sekarang Langit. Seolah punya banyak teman, padahal itu-itu saja.
You are mine to lose.

Gak apa.

Walaupun aku tidak bisa menggapaimu Langit, tapi kamu bisa meliatku dimanapun aku berada.

Langit besar, langit hebat, tetaplah berada diatas kepalaku, teduhkan aku dan jangan lelah melindungi ku.

Jangan lupa

This is somewhere only we know.

----

A Moonchild

 

Its was the end of August '23.
Hari pertama gue ngeliat Bulan sebesar ini. Begitu terang dengan sinarnya yang gak pernah menyilaukan mata, namun justru hangat seperti pelukan dari seorang sahabat. Begitu besar seperti hatinya.

Malam itu rasanya hanya gue bersama Bulan dan rasa bahagia juga lega, mungkin karna lahir sama saat bulan purnama? Full Moon? Fu....ll moon?

Apakah harus menunggu 10 tahun lagi untuk mengulang moment itu?

Terimakasih Bulan, malam itu lo ngajarin gue untuk feel the moment, kita tidak terburu-buru lho...
Terimakasih Bulan, rasanya benar-benar lega bisa liat sinar ini, moment yang langka, karna cuman datang di waktu-waktu tertentu.

Tapi

Gue sadar kok, selama ini Bulan selalu ada nemenin gue. Menyaksikan kisah hidup gue, walau dengan diam, Bulan selalu ada di kejadian-kejadian berat hidup gue (which is sering terjadi dimalam hari HAHA)

Kadang gue kasihan.

Jadi Bulan cape gak ya?
Terus memberi energy possitive untuk semesta, sementara kalau Matahari datang...orang akan lupa dengan Bulan. Padahal, Matahari hanya menemani saat terang, sedang Bulan ada disaat gelap.

Atau jangan jangan......

Bulan hanya memberikan sinarnya buat gue?
Gak gak... gak mungkin lah. Emangnya gue siapa? Yang punya semesta? Haha
Gue hanya orang biasa yang punya kesulitan mental. Si tukang overthingking yang problematic.

Mungkin gue akan selalu butuh Bulan, karna cuman dia yang ikhlas memberi pencerahannya buat gue walau Bulan diam--tapi gue tau Bulan ada.

-

-

Kembali ke moment langka ini.
Hanya gue bersama Bulan yang sangat spesial malam itu. 

Walls of insincerity, vanished when I saw you
I was wonderstruck, and I believe

I was enchanted to meet you

Terimakasih Bulan, the super blue moon. Gue terpukau by your natural shine. Gue senang gue bisa melihat hal indah malam itu, bisa menyerap kebahagiaan dalam ketenangan yang lo pancarkan. Gue akan selalu belajar banyak dari lo. I would be never worry again by making my own waves, because moon does this all the time. 

Please call me a moonchild.

and....until I see you again.
Semoga tidak harus menunggu 10 tahun lagi untuk gue mengulang kebahagian ini.

Recurrent

Seperti Es Krim yang mulai meleleh, jiwa dinginku kian termakan waktu. 

Kenapa aku bisa egois ?

Kenapa aku harus merasa semua ini milik ku?

Padahal, tak ada yang benar-benar punyaku. Tak ada bagian untuk diriku sendiri, meskipun itu ragaku.

Kubiarkan rasa ini menang, atau hanya aku yang selalu kalah?

Yang jelas, hari itu aku kalah, lagi. Aku hancurkan lagi dinding yang sudah dibangun dengan keikhlasan, rusak menjadi puing kekecewaan. 

"Kamu memang pantas berantakan !"

Teriakan tajam yang menggema dikepala, teriakan 
yang keluar bahkan dari mulutku sendiri.

Sebuah kisah ironi dari aku yang sangat kelaparan,
namun kumuntahkan semua isi perutku.

Its Getting Worst? I hope not.

933

Never thought before gue bisa sampai di titik ini. 
Bener-bener se-gak percaya itu, karna kalau boleh dipikir-pikir---toh hidup gue selalu challenging 

Tepat 1 minggu yang lalu.
Malam terberat yang gue laluin, semoga cuman malam itu.
Rasanya sakit banget, sedih, gak tau kenapa, gak punya banyak cerita yang bisa diungkapkan saat orang rumah nanya "Kenapa".

Kenapa ya?

Khawatir dengan keadaan, gue pun memberanikan diri ke Psikiater.

Guess what?

Gue di diagnosa Depresi sedang dengan gangguan somatik. Well, gue memang diet sih, tapi gak secepat ini juga hahaa 2 bulan terakhir gue sampai turun 7kg. Gue juga dikasih obat dan disuruh konsul 2 minggu lagi.

Sebenernya Depresi itu apa?

Depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai. Seseorang dinyatakan mengalami depresi jika sudah 2 minggu merasa sedih, putus harapan, atau tidak berharga.

Oke, not bad. At least gue tau, ini hanya logic gue aja yang gak berfungsi dengan baik sehingga gue gak bisa mengkondisikan emosi.

Gue berusaha, menyelesaikan masalah yang terjadi. Gue berusaha untuk tetap positif dengan keadaan gue yang sebenernya sulit banget gue jalanin. Tapi gue percaya, gue bisa melalui ini semua. Soon or later but surely it will be passed.

1 minggu menjalani terapy membuat gue merasa lebih relief gitu loh. Mungkin, gue butuh waktu yang banyak untuk menyayangi diri gue sendiri dulu. Saat keadaan itu datang, gue coba cari pengalihan--dan semoga gue selalu punya ruang untuk diri gue sendiri.

"How you love yourself is how you teach others to love you"

Maaf ya kumat bentar ~

Ribut

Kira-kira apa ya yang terjadi di kepala ku? Sepertinya suasananya sangat ribut. Penuh dengan hal-hal yang sebenarnya tidak ingin ku pikirkan--bahkan sebagian mungkin hal-hal yang tidak akan pernah terjadi.

Gue sering mencari info mengenai mental illness...tapi do I really need that? Im not sure yet.

Itu bahaya ya?.

Mental Illness ada berbagai macam, gue masih ragu gue masuk yang mana TAPI katanya gakboleh self diagnosed. Gue sebenernya juga gak mau merasa SAKIT tapi ya memang gue sadar gue sakit kayaknya.

Gue capek.

Gue benci saat sendiri.

Gue gak suka sepi.

Gue gak suka saat gue harus merasa menggantungkan hidup sendiri.

Boleh gak gue saat ini menggantungkan hidup gue ke pihak lain aja? karna gue gak mau merasa menjadi center of problem solver. Gue capek mikirin solusi akan masalah yang sebenernya belum atau bahkan gak akan terjadi. Tapi gue takut, gue cemas kalo one day itu kejadian.

Dari kapan ya?

Mungkin semua di awali dengan TRAUMA.

Mungkin juga tidak ada awalan.

atau Mungkin semua di awali dengan cara harus ada yang disalahkan.

Gak tau

Gue gak ngerti

-

Gue pernah dibilang sama atasan di kantor kalau gue ini adalah pribadi yang bisa dibilang tangguh, karna saat gue ada masalah gue bisa melupakannya seketika. Ya, gue pernah habis nangis terus happy lagi dengan cepat. Gue mau nanya deh, ini bukan pujian kan?

Gila ya gue itu udah dewasa. Im nearly 27 ! 
Perasaan dulu pas ngisi harapan pengennya : Kerja Sante, Kaya Raye, Suami Cinte

Kok jadi melewati usia ini dengan kebingungan apakah gue sakit apa enggak ya wkwkwwk

Gue gak tau, siapa yang mau disalahin. Yang jelas, di kepala gue--bagi gue, gue lah yang salah. Salah punya ekspektasi lebih, salah punya standart tinggi, salah gabisa membangun sikap, salah gak bisa tegas, salah selalu butuh validasi, salah aja.

Gue takut. Ini bakalan jadi kemana-mana. Gue bisa apa ya? 

hhhhhhhhhhhhhhhhhh

Katanya harus stop dengerin lagu-lagu sedih.
Yah mungkin ini adalah salah satu cara yang akan gue coba untuk kedepannya.

Salam dari gue, yang masih gak tau mau masuk ke spectrum mana.

Contradictory

 

Some stories doesn't have to be told, doesn't have to be questioned or have to be a reasoned.

Since we don't have to know the meaning of everything-we only need to know from which point of view it is seen.

Because perspective is the way we view and understand the world around us. It shapes our thoughts, emotions, and actions.

BUT HI !

As a blogger of course there are so much to tell. I love telling stories. Sometimes I get tired of talking. And when Im tired I start to writing.

SO.... question of life

Do you see me as blogger or do you see me as who I am?

HAHA What a nice yet tricky question right? 
I love being contradictory, because its depends of your perspective to see the right in me.

Leisure time

Selasa, 20 Juni 2023

Kali ini waktu luang yang gue punya, gue manfaatin dengan menemani diri gue sendiri. Yaaaaap akhir-akhir ini memang banyak menghabiskan waktu berteman dengan jiwa karna selama ini gue sering membiarkan 'dia' terabaikan.

Menjadi sendiri bukan berati sepi.

Hari ini di 2 jam yang gue punya, gue habiskan dengan berjalan-jalan ke tempat yang gak penting dan gak kalah gak pentingnya lagi gue akan bahas satu per satu tempatnya.

    - First stop, gue ke toko ATK. 
I mean, siapa yang gak betah sih kesini? liat alat tulis warna-warni, decor-decor, gantungan kunci lucu-lucu juga sticker-sticker yang dulu gue beli hanya untuk di koleksi. Haha. Gue bener-bener menikmati setiap lantai yang ada di toko tadi. 

Lantai satu isinya tas sekolah, sticker lucu, pulpen yang kepalanya goyang-goyang gitu (haha) dan ada juga beberapa botol minum. Kalau gue masih bocil, mungkin gue udah bilang MAU SEMUANYA disini.

Lantai dua isinya stationary, disini ada segala macem kertas kado, kertas warna, ada juga cat air mulai yang tube sampe kayak palet eyeshadow naked wkwkwkw. Ada juga correction pen bentuk cabe ! 

Lantai tiga isinya dekorasi, mulai dari buat bridal shower, lebaran, natal juga decor ulang tahun. Ada lilin aneka angka, ada juga balon dengan berbagai motif.

     - Second stop, gue ke Gramed.
Jiahh si paling #nerd gak tuh. Dari kapan hari jujur emang pengen banget kesini, baca-baca judul dan sampul belakang buku doang karna dari pengalaman terakhir gue beli buku------ujung-ujungnya kaga kebaca ! 

    - Last stop, gue ke coffee shop.
Tapi gue gak pesen kopi.

Perjalanan yang singkat gue lalui ke tempat-tempat yang sebenernya gak penting, gue juga gak butuh. Singgah dari satu tempat ke tempat lain yang gue suka....tapi gue gak ngambil apa-apa disana. Tapi, dengan sekedar menyinggahi nya membuat gue sangat happy. Gue merasa udah meluangkan waktu untuk diri sendiri dengan hal-hal yang gue senangi. Hal-hal yang dulunya gue butuhkan, tapi sekarang sudah tidak.

Kadang hidup juga gitu gak sih?

Apa yang lo pikir membuat lo bahagia, ternyata gak lo butuhin. Instead go somewhere else, lo tetap kesana karna "Comfort zone". Padahal buang waktu. Padahal ada hal yang harus lo lakukan dan lebih penting daripada itu.

Kenapa manusia susah untuk keluar dari Comfort zone?

Its simply karna gak berani ambil resiko. 

----- Shit 
tulisan gue ini seolah majas antiklimaks yang akhirnya menampar diri gue sendiri. Kenapa ya gue gak bisa lari dari zona itu?

Susah, tapi tidak mengeluh.

 

Halo kamu, anak kecil yang ada di foto yang sudah menguning

Apa kabar??

Sudah puluhan tahun berlalu, gak sengaja lagu dari Dere - Kota ngebuat gue pengen flashback memori kehidupan dulu. Agak gak nyambung ya karna whole song meaningnya bukan tentang personal tapi orang lain haha. Sebenernya ada bait dalam liriknya yang membuat gue tiba-tiba sendu...

"Di mana pun kau kini.....Rindu tentangmu tak pernah pergi"

Tapi kali ini gue semacam merindukan diri gue yang dulu.
Gue merasa sudah menjadi pribadi yang berbeda dengan berjalannya usia.

Dulu gue tumbuh dari orang tua sederhana, yang mencoba peruntungan hidup di Jakarta. Waktu kecil rasanya gue gak pernah mengeluh, orang tua gue bilang gue "anak yang tau di untung" kala itu. Gue juga gak terlalu punya banyak memori waktu kecil, yang gue inget dulu gue susah. 

Gue anak yang pelit, gue gak terlalu punya banyak temen, yang gue inget pas gue kecil temen gue ya cuman beberapa, gue juga kayaknya kuper, karna beberapa foto nunjukin kalau gue pemalu dan emang cengeng juga sih. Beda kan sama yang sekarang si social animal.

Mengulang ingataan pada saat TK. Ya gue masih inget, gimana gue jalan pulang sekolah sendiri, di Jakarta, anak sekecil itu hahaha... gue juga masih inget orang tua beberapa kali nitipin gue ke tetangga karna mereka kerja, gue inget saat mama gue mau ngasih kado ke anak tetangga yang ultah -- gue malah marah dan nangis, si pelit ini gak rela karna ngerasa tu barang mahal sayang di kasih orang, gue juga inget pas mau pindah ke Kalimantan -- mainan gue pada di kasihin mama ke tetangga, gue nangis-nangis ga ikhlas. Hahaha...

Pas SD, baju olahraga gue juga gak ganti dari kelas 1-6. Bisa lo bayangin? wkwkw gue udh duluan pake baju crop top daripada lo semua kan. Gue juga inget, gue SD dulu sering liat temen gue makan ice cream cornetto dan namanya anak SD gue pasti kepengen kan -- long short story akhirnya beli dan makan tuh ice cream. Gue ditanya dong sama temen gue "berapa kali dah makan cornetto?" dan gue baru sadar kayaknya itu kali pertama gue deh.

Momen-momen sulit ini dilalui dengan bahagia. Susah, tapi tidak mengeluh. Gue gak nuntut apa-apa, gue juga tau diri dan tetap berprestasi walaupun gue gak dapat apa-apa. Didikan orang tua gue sangat hebat, menjadikan diri gue sosok yang mandiri. Terimakasih Mama & Papa, karna terbiasa berjuang sejak dini menjadikan gue orang yang tahan banting.

Selamat ya, kamu tumbuh dengan baik Put !

Gue nangis sih liat foto ini. Foto yang diambil saat gue berusia 4 tahun. Selayaknya ulang tahun, walaupun sederhana kue tart dari dunkin donat yang di kasih tante. Foto ini mengambarkan suasana hangat yang bahagia, yang gue rindukan.

Saat susah, tapi tidak mengeluh.

Tanda tanya tanpa titik

 Well Hola..

Its been a while like lamaaaa buanget gak ngeblog. Jujur sekangen itu mau ngeblog, tarik ulur diri "ngeblog gak ya?" karna takut dikira anak cengeng. But hi, mari kita satukan presepsi.

Menulis adalah salah satu cara meluapkan perasaan yang tidak sempat terucap.
Menulis juga adalah salah satu metode untuk "stress relieved" for some people.
Sampai sini setuju?

Great.

Karna gue bakalan mulai rutin ngeblog lagi. Memanfaatkan sela waktu yang gue punya, untuk memanjakan diri gue atau sekedar menyayangi my mental health <3

Emang gue stress ya?
Kalau kata Aldi Taher dalam wawancaranya bersama TvOne

"Mbak, semua manusia dimuka bumi ini kebingungan. Dan kita akan berhenti bingung saat kiamat tiba"

IYAAAAAAAAAAAAAH BANGET KAN ??? HAHAA

Like every one punya kebingungannya masing-masing and for some reason i wanna load my thought in here again agar bisa berbagi kebingungan bersama elo (?). Not sure its gonna works or not tho.... 

Oke---focus

Kayaknya gue rada lupa cara meluapkan semuanya deh, gimana ya? terlalu lama diam jiakh.

_____

Mari kita mulai dengan mengupdate kondisi terkini.

Hai, gue Punol and now im 28th years old---terakhir ngeblog umur 18 kayaknya. Berati sudah 10 tahun gue lalui tanpa menceritakan apapun di media yang gue punya ini (Its gonna be a long long long and never ending chapter of my story i guess haha)

Are u guys ready? cause I'm not.