Minggu, 23 Agustus 2015

2 Am Thoughts


I woke up from my sleep.
Fellin' like a dead body.
Losing my ability, losing my hope.
I'm just sitting alone in my bed.

Do you ever feel like this?
Wake up from your sleep with or without having a bad dream?
And sadly you couldn't continue your sleep anymore?
What did you do with that?

Jika kamu tanya aku, maka jawabanku adalah melamun.
Just staring my room, realizing my heart about something that took my attention too much.

Jam 2 malam itu waktu terbaik aku untuk berfikir loh.
Apa yang gak mau aku fikirkan, terlintas tiba-tiba.
Ide atau plan-plan yang belum terealisasikan, sampai kesedihan yang sebenarnya mengenangpun aku enggan.

Jam 2 malam.
Duduk sendiri, sesekali berbaring membungkus diriku dengan selimut.

I can't sleep hell no why?

Kadang sedih yang membawaku terjaga.
Kadang kala memaksaku untuk menyambut langit jingga disubuh hari.
Kadang sedih juga yang membuatku tidur dan nantinya terbangun dengan perasaan kuat.

Kalau tidak bahas masalah hati, untuk apa aku disini.

Tuhan itu masih baik loh.
Masih memberi kita kesempatan kedua.
Untuk jadi yang lebih baik daripada yang pertama.

Aku sudah bilang, gak ada salahnya untuk menjadi orang yang baik.
Being a good person.
Gak ada salahnya untuk terus mengukir senyum di wajah jutaan orang.

Although it was impossible cause we are just a human..
But there's only second chance.
Kesempatan paling banyak ya cuma ada sampai 2.
Kalau sudah 3, mungkin kita tidak akan bisa memaknai hidup dengan sempurna.

Aku hidup di bawah tudung langit ini tujuannya untuk bahagia.
Kalaupun gagal, masih ada kesempatan kedua untuk memperbaikinya.
Akan kurang ajar bila aku masih memaksa untuk ketiga, keempat dan kelima.

A long long thoughts.......

Jam 2 malam topik pemikiran favorit ku ya kehidupan.
Wondering about how my life goes.
Tidak akan ada habisnya.

Sama halnya dengan memikirkan kamu.
Si pemilik kesempatan keduaku.


Sayin Hi.

Gue ditodong anon buat nge-blog. Okay..here I am. Sayin Hi fo ya.

Udah mau akhir bulan aja sementara gue baru ngeblog. Haha maafkeun, lagi malesss....lagian gue gak bawa laptop lagi ke kantor, Im using their laptop jadi kurang enak kurang sedep aja kalau ngetik gak pake laptop sendiri. #alasan.

Bingung mau tulis apa. Bulan ini sebenernya ada beberapa moment spesial sih, cuma bingung mau cerita dibagian mananya.

Gue cerita tentang borosnya gue dibulan ini aja ya?
Apa gimana?
Random aja kali ya? I have no idea loh. Buntu nih tolong.

Mungkin akan gue mulai dari pelajaran simple yang gue dapetin dari bulan ini. Salah satunya kematian. Sebelum kalian lanjut baca, gue minta tolong kirimkan al-fatihah untuk beliau yang salah satunya ada di dalam cerita ini.

Di kantor kami punya aturan untuk make a good relationship dengan costumer. Jadi kalau ada pelanggan baik yang minta nomer hp atau contact gue, mau gak mau harus gue kasih. Beberapa dari mereka memang baik, tapi gak jarang juga sih gue tolak memberikan contact gue. I prefer give them my number, kalau menyusahkan ya gue block.

Sampai sekarang, beberapa masih berteman sama gue via BBM, Line, and some of them di Path juga. Semua gak ada salahnya, karna sewaktu-waktu gue bisa aja membutuhkan mereka. Gue pernah dibilangin sama temen gue seperti ini; "Gak ada salahnya kita simpen nomer atau kartu nama dari orang-orang yang kita temui. Karna kita gak bakal tau nantinya kita akan menjadi apalagi dan butuh bantuan siapa lagi. Punya banyak link itu perlu." Dan gue juga pernah mengikuti training motivasi yang menyatakan bahwa; "Bukan costumer yang membutuhkan kamu, tapi kamu yang membutuhkan costumer. Kalau costumer gak ada, darimana perusahaan bisa ngasih kamu gajih?." 

Dua kalimat itu kadang bikin gue ngerasa betapa pentingnya costumer yang datang even cuma ngisi pulsa.

Banyak kok costumer yang baik. Ada yang jadi temen, kalau ke kantor suka ngobrol lama sama gue padahal layanan nya sudah selesai. Ada yang sharing kehidupan masa lalunya, berbagi sama gue betapa pentingnya  punya planning hidup. Ada temen sekolah, yang bahkan semasa sekolah dulu kita gak pernah tegur-teguran, sekali dia dateng langsung ngomong gini; "Ya ampun Punol, makasih banyak ya mau bantu aku, padahal kita gak deket loh dan cuma kenal sebatas nama aja. Makasih ya" Dan gak sedikit juga yang cerita tentang kehidupan dia, pada part ini gue ngerasa costumer sudah memberikan kepercayaannya kepada gue. Which is good.

Gue suka menanyakan hal-hal lain kepada costumer.
"Ibu rumahnya dimana?"
"Ogitu ya pak...jauh juga ya pak kalau misalnya mesti bolak-balik ke sini setiap bulan.."
"Udah besar anaknya bu? Sekolah dimana.."
"Wah saya juga alumnus sekolah itu loh dek.."
"Ibu jualan? Boleh saya pesan? Coba dulu sih buu, gak banyak.."

Kalimat-kalimat yang menggugah orang untuk menjadi dekat dengan gue. You know, sometime I feel like home ketika bisa membuat pelanggan kita tersenyum dan bilang "Makasih ya mbak Putri, udah bantuin saya..."

Ya walaupun gak nutupin juga kalau banyak costumer yang nyebelin dan malesin banget kalau dia dateng haha.

Ada satu costumer, temenan sama gue di BBM. Beliau dari awal gue kerja sampai bulan ini gue terus yang handle. Dari mulai harga murah sampai jadi mahal, sampai beliau sempet keucap "Duh kalo harga naik terus begini saya mending pindah oprator aja lah mbak." sampai akhirnya gue bisa bujuk beliau untuk tetep pakai produk perusahaan gue, tetapi dengan produk yang berbeda dan akhrnya beliau puas.

Setiap beliau ke kantor, gue seneng karna beliau beli paket yang lumayan besar dan nambah catatan dipenjualan gue. Income gue untuk kantor gue jadi bertambah, sebagaimana semestinya tugas gue.

Tanggal 17 Agustus kemarin, gue dapet broadcast BBM dari beliau.......tapi bukan beliau yang ngirim...

"Saya cuma mau minta doanya untuk Ayah saya yang baru berpulang..." tulis broadcast tersebut. Entah kenapa gue kaget aja, rasanya beliau baru-baru ini ke kantor deh. Gue cek report nomer pelanggan yang telah gue handle, kebetulan gue hapal nomer beliau karna keseringan ngehandle beliau. Dan yaaaaaaaaaaaaap bener aja tanggal 10 Agustus lalu beliau ke kantor.

Ya Allah umur gak ada yang bisa tau ya. Sesadar gue, beliau kemarin sehat-sehat aja, dan ngobrol banyak juga tentang masalah kouta internet sama gue. Gue shock aja, bagaimana umur tidak bisa dibaca.

Dari kejadian itu, entah kenapa juga gue merasa lebih gimanaaaa gitu dalam menghadapi costumer yang datang. Pekerjaan gue, memposisikan gue untuk ketemu banyaaak sekali orang setiap harinya. And making a good relationship with them is a must. Gue gak tau mereka siapa, gue gak tau kehidupan mereka seperti apa, gue gak tau apa yang mereka hadapi. Yang gue tau gue butuh mereka sebagaimana mereka membutuhkan gue. Pelanggan gue mungkin berkurang satu, tapi dari kejadian itu gue belajar betapa harusnya melayani costemer dengan sebaik-baiknya. Coba lo bayangin, kalau gue ogah-ogahan ngehandle beliau, gak rela waktu gue dipake terlalu lama untuk dengerin cerita beliau, bt, gak ikhlas dengan kedatangan beliau dan gue gak tau kalau beliau sudah berpulang....kemana coba beliau mau cari ridhonya gue? Kita berpulang tentu ingin dengan hati tenang kan.

Dari hal sekecil ini aja seharusnya kita bisa sadar betapa pentingnya making a good relationship dengan orang-orang sekitar. Well, satu setengah tahun kerja, baru ini gue rasain kehilangan pelanggan karna meninggal. Al fatehah untuk beliau...

Minggu, 09 Agustus 2015

Lucid Dream


"Lucid Dream" bisa diartikan sebagai sebuah pengalaman di alam mimpi, di mana kita bisa mengontrol mimpi kita, merasakan hal-hal di dalamnya, dan yang terpenting adalah tetap tersadar selama bermimpi. Sebuah mimpi sadar dapat muncul melalui dua cara. Mimpi sadar akibat mimpi (dream-initiated lucid dream; DILD) berawal sebagai mimpi biasa, dan si pemimpi langsung menyimpulkan bahwa ia sedang bermimpi, sementara mimpi sadar akibat terjaga (wake-initiated lucid dream; WILD) terjadi ketika si pemimpi pindah dari keadaan terjaga biasa ke keadaan bermimpi tanpa mengalami ketidaksadaran.

Dan gue rasa kemarin gue hampir mengalami DILD. Anyway, gue sebelumnya sudah sering baca artikel tentang Lucid Dream dibeberapa sumbel. Cerita fiksi dari Creepypasta, atau cuman sekedar googling tentang Lucid Dream. Jadi sedikit banyaknya hal ini udah gak asing buat gue.

Minggu pagi, gue terbangun sekitar jam setengah 7. Lenjeh-lenjeh manja dikasur sampai kerasa ngantuk sekitar setengah 9. Gue tidur seperti biasa. Gue bahkan masih inget sedikit mimpi gue yang berlokasikan di kantor gue sendiri. Mimpi itu tentang co-worker gue. Pokoknya sosok gue dimimpi itu sedang BT maksimal.

Saat itu gue ngerasakan gimana gue kebangun dari mimpi gue. Ya, gue sadar itu semua cuma mimpi. Tapi anehnya..............

Gue gak bisa buka mata, cuman gue bisa liat sosok gue yang sedang seolah sedang tidur, ngehadap ke arah kiri sambil genggam tangan. Gue bener-bener sadar kalau gue bangun, tapi gak bisa apa-apa even membuka genggaman tangan gue. Ajaibnya lagi, gue bisa denger suara papah di luar kamar yang sedang batuk-batuk.

Saat itu gue masih gak bisa ngapa-ngapain. Kejadiannya memang gak lama, mungkin cuma beberapa menit. Tapi satu hal yang paling gak bisa gue lupakan adalah, ada semacam...(susah mendiskripsikannya dalam kata-kata)...dari dalam diri gue. Apa roh ya? Yaaa untuk saat ini kita anggap aja ini ROH. Roh gue serasa mau ketarik, gue bisa banget merasakannya ditangan gue yang sedang genggaman tadi. Susah...bener-bener susah menjelaskan bagaimana rasanya. It was like ughhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh gitu lah pokoknya. Dan gue denger suara samar ditelinga gue seperti suara angin yang deras.

Gue sadar akan kejadian itu, dan gue terus mencoba membuka mata gue beberapa kali. Gagal...
Gue coba lagi dengan sangat keras  dan berhasil. Voila, gue kebangun dengan segar. Gak kaya orang baru tidur,

Guess what?

Gue bangun dengan posisi persis seperti apa yang gue mimpikan. Ngadep kiri, tangan kegenggam. Bahkan telapak tangan kiri gue kerasa agak sakit. Dan parahnya lagi..............di luar kamar emang ada papah yang lagi batuk-batuk.

Speechless.

Setelah bangun, gue langsung nulis kejadian ini di memo iPhone gue. Karna gue tau, kejadian saat kita tidur akan sangat mudah dilupakan setelah 7 menit terbangun. Gue gak mau melupakan hal ini. Dan berkat memo itu, gue bisa nulis kejadian se detail ini juga.

Gue pernah baca, step yang gue lalui itu sleep paralyze. Jika gue sukses melewati itu, yaaaa gue bisa mengontrol mimpi gue pada saat itu. Mungkin seperti masuk kealam bawah sadar. Gue pengen sebenarnya, cuman kemarin rasa takut gue besar banget. Gue takut kalo-kalo roh gue gak bisa balik hahahaha dan bener aja, rasa roh ketarik itu gak enak banget... scary yet fantastic bisa ngerasain hal seperti ini.