Minggu, 10 September 2023

Sebuah utas tanpa jawaban

 


Bagaimana bisa diantara ribuan warna, orang bisa sama-sama memilih hijau?

Bagaimana bisa diantara banyaknya tujuan, orang bisa sama-sama memilih bercerita?

Bagaimana bisa diantara jutaan kemungkinan, hanya kita yang terpilih?


Jika ada tempat lain kenapa harus di sana?

Jika ada kesempatan lain kenapa bukan kesempatanku?


Selalu bertanya dalam sebuah situasi, yang hadir tanpa membawa maksud.
Hanya kecewa dan sebuah pengharapan manja yang tak terpenuhi mungkin menjadi akhir utas tanpa jawab ini. Marilah menjadi bijaksana dalam segala kebetulan ini.

Jumat, 01 September 2023

Sky

 


Langit, jangan bilang siapa-siapa ya kalau aku sering menangis di tempat ini.
Jangan bilang siapa-siapa kalau aku sering menuntut mu untuk menghapus air mata ini.
Jangan bilang siapa-siapa tentang bahasa yang kita punya. Ingat, hanya kita yang mengerti. Okay

Kemarin Bulan, sekarang Langit. Seolah punya banyak teman, padahal itu-itu saja.
You are mine to lose.

Gak apa.
Walaupun aku tidak bisa menggapaimu Langit, tapi kamu bisa meliatku dimanapun aku berada.
Langit besar, langit hebat, tetaplah berada diatas kepalaku, teduhkan aku dan jangan lelah melindungi ku.

Jangan lupa

This is somewhere only we know.
----

A Moonchild

 


Its was the end of August '23.
Hari pertama gue ngeliat Bulan sebesar ini. Begitu terang dengan sinarnya yang gak pernah menyilaukan mata, namun justru hangat seperti pelukan dari seorang sahabat. Begitu besar seperti hatinya.

Malam itu rasanya hanya gue bersama Bulan dan rasa bahagia juga lega, mungkin karna lahir sama saat bulan purnama? Full Moon? Fu....ll moon?

Apakah harus menunggu 10 tahun lagi untuk mengulang moment itu?

Terimakasih Bulan, malam itu lo ngajarin gue untuk feel the moment, kita tidak terburu-buru lho...
Terimakasih Bulan, rasanya benar-benar lega bisa liat sinar ini, moment yang langka, karna cuman datang di waktu-waktu tertentu.

Tapi

Gue sadar kok, selama ini Bulan selalu ada nemenin gue. Menyaksikan kisah hidup gue, walau dengan diam, Bulan selalu ada di kejadian-kejadian berat hidup gue (which is sering terjadi dimalam hari HAHA)

Kadang gue kasihan.

Jadi Bulan cape gak ya?
Terus memberi energy possitive untuk semesta, sementara kalau Matahari datang...orang akan lupa dengan Bulan. Padahal, Matahari hanya menemani saat terang, sedang Bulan ada disaat gelap.

Atau jangan jangan......

Bulan hanya memberikan sinarnya buat gue?
Gak gak... gak mungkin lah. Emangnya gue siapa? Yang punya semesta? Haha
Gue hanya orang biasa yang punya kesulitan mental. Si tukang overthingking yang problematic.

Mungkin gue akan selalu butuh Bulan, karna cuman dia yang ikhlas memberi pencerahannya buat gue walau Bulan diam--tapi gue tau Bulan ada.

-

-

Kembali ke moment langka ini.
Hanya gue bersama Bulan yang sangat spesial malam itu. 

Walls of insincerity, vanished when I saw you
I was wonderstruck, and I believe

was enchanted to meet you

Terimakasih Bulan, the super blue moon. Gue terpukau by your natural shine. Gue senang gue bisa melihat hal indah malam itu, bisa menyerap kebahagiaan dalam ketenangan yang lo pancarkan. Gue akan selalu belajar banyak dari lo. I would be never worry again by making my own waves, because moon does this all the time. 

Please call me a moonchild.

and....until I see you again.
Semoga tidak harus menunggu 10 tahun lagi untuk gue mengulang kebahagian ini.